Materi PPG Kemenag Mata Pelajaran Kimia
Materi PPG Kemenag Mata Pelajaran Kimia merupakan Modul PPG Kimia dalam rangka Sertifikasi Guru (Sergur) Kemenag yang diterbitkan sebagai Modul PPG Khusus Guru Madrasah Kemenag Mata Pelajaran Kimia dan diharapkan dapat menjadi salah satu media belajar dalam bentuk Modul Persiapan PPG Kemenag Mapel Kimia
Materi PPG Kemenag Mata Pelajaran Kimia mencakup Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Menguasai teori aplikasi materi pelajaran yang diampu secara mendalam tentang partikel penyusun atom atau ion. Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan 1. Mengidentifikasi partikel penyusun suatu atom atau ion 2. Menentukan jumlah proton, elektron, dan neutron suatu unsur berdasarkan nomor atom dan nomor massa atau sebaliknya. 3. Mengelompokkan unsur ke dalam isotop, isobar, dan isoton.
Pokok-pokok bahasan yang ada di dalam Materi PPG Kemenag Mata Pelajaran Kimia antara lain ; 1. Partikel penyusun atom atau ion 2. Nomor atom dan nomor massa 3. Isotop, isobar, dan isoton. Uraian Materi A. Partikel Penyusun Atom atau Ion Pada suatu unsur terdapat nomor atom dan nomor massa. Apakah yang dimaksud dengan nomor atom dan nomor massa? Mari pelajari materi selanjutnya dengan penuh semangat! Perhatikan Gambar 1 dan tentukanlah partikel penyusun suatu atom.
Sesuai dengan penjelasan yang di dalam Materi PPG Kemenag Mata Pelajaran Kimia bahwa berdasarkan percobaan tabung sinar katoda oleh Crookes bahwa atom mengandung partikel bermuatan negatif yang dsebut elektron. Kemudian percobaan Golstein menunjukan bahwa dalam atom terdapat partikel bermuatan positif yang besar muatannya bergantung pada jenis unsur. Muatan potitif terkecil adalah dalam atom hidrogen yang kemudian disebut proton yang besar muatannya sama dengan muatan negative elektron dengan tanda berlawanan.
Seperti yang ada di dalam Materi PPG Kemenag Mata Pelajaran Kimia juga menyatakan bahwa muatan inti unsur yang lain selalu merupakan kelipatan muatan proton. Ini menunjukan bahwa muatan positif atom bergantung pada jumlah proton yang dikandungnya. Berdasarkan itu lahirlah teori atom yang dikemukakan oleh Thomson, yaitu atom terdiri dari partikel bermuatan positif yang di permukaannya bertaburan elektron (Syukri S, 1999). Geiger dan Marsden melewatkan sinar alfa (bermuatan positf) pada lempeng tipis logam, ternyata sebagian besar tembus, sebagian kecil membelok dan sedikit sekali membelok.
Materi PPG Kemenag Mata Pelajaran Kimia, Modul PPG Kimia Sertifikasi Guru (Sergur) Kemenag, Modul PPG Khusus Guru Madrasah Kemenag Mata Pelajaran Kimia, Modul Persiapan PPG Kemenag Mapel Kimia dapat anda download pada tautan yang ada di bawah
Fakta ini dijadikan dasar oleh Rutherford mengemukakan suatu teori yang menyatakan atom terdiri dari inti bermuatan positif dan di ruang hampa terdapat elektron yang mengelilingi inti tersebut. Kemudian Rutherford menduga bahwa dalam inti tidak hanya mengandung proton tetapi juga neutron, yaitu partikel yang tidak bermuatan tetapi masanya sama dengan proton. Jumlah elektron dalam inti ataom sama dengan jumlah protonnya.
Modul PPG Kemenag Mata Pelajaran Kimia juga menjelaskan tentang Perbedaan atom suatu unsur dengan unsur yang lain adalah jumlah proton dan neutron dalam inti dan jumlah elektron yang mengelilinginya. Hal ini menimbulkan persamaan suatu atom dengan atom lain yang dikenal sebagai isotop, isobar dan isoton (Syukri S, 1999).
Struktur Lewis Semua atom memiliki konfigurasi elektron. Atom-atom tersebut dapat bergabung menjadi molekul. Kita akan mengetahui atom-atom dapat bergabung menjadi molekul ketika telah menuliskan konfigurasi elektronnya dan menentukan elektron valensinya. Elektron valensi merupakan elektron terluar dari suatu atom. Elektron-elektron valensi dari 2 atom atau lebih ini akan digunakan untuk membuat struktur Lewis.
Dijelaskan di dalam Modul PPG Kemenag Mata Pelajaran Kimia bahwasanya Struktur Lewis adalah penggambaran ikatan kovalen yang menggunakan lambang titik Lewis di mana pasangan elektron ikatan dinyatakan dengan satu garis atau sepasang titik yang diletakkan diantara kedua atom, dan pasangan elektron sunyi dinyatakan dengan titik-titik pada masing-masing atom. Struktur Lewis menggambarkan pembentukkan atom-atom menjadi molekul. Pembentukkan molekul tersebut mengilustrasikan aturan oktet yang dirumuskan oleh Lewis yaitu sebuah atom kecuali atom hidrogen, cenderung membentuk ikatan sampai atom itu dikelilingi oleh delapan elektron valensi (Tro, 2011).
Cara Menggambar Struktur Lewis untuk Molekul 1. Hitung jumlah semua elektron valensi untuk setiap atom dalam molekul (selanjutnya dalam tulisan ini disebut total elektron valensi). 2. Hitung jumlah elektron valensi setiap atom dalam molekul jika atom-atom itu sesuai aturan oktet (selanjutnya dalam tulisan ini disebut total elektron oktet). Aturan oktet menyatakan bahwa semua atom harus memiliki delapan elektron valensi (kecuali untuk hidrogen, yang cukup dua saja, dan boron dengan enam elektron).
3. Hitung selisih jumlah elektron yang sesuai aturan oktet dengan jumlah elektron valensi nyatanya (hasil pada langkah 2 dikurangi hasil pada langkah 1). Selisih ini akan sama dengan jumlah elektron yang digunakan berikatan dalam molekul. (selanjutnya dalam tulisan ini disebut total elektron berikatan) 4. Bagilah jumlah elektron berikatan dengan angka dua: Ingat, karena setiap ikatan memiliki dua elektron, jumlah elektron yang digunakan bersama dua atom yang berikatan.
Hasil bagi ini merupakan jumlah ikatan yang akan digunakan dalam molekul. (selanjutnya dalam tulisan inidisebut jumlah ikatan) 5. Gambarkan susunan atom untuk molekul dengan jumlah ikatan yang diperoleh pada langkah 4 di atas: Beberapa aturan berguna untuk diingat adalah ini: 1) Hidrogen dan halogen: berikatan sekali. 2) Golongan oksigen: berikatan dua kali. 3) Golongan nitrogen: berikatan tiga kali. Begitu pula boron. 4) Golongan karbon: berikatan empat kali.
Modul PPG Kemenag Mata Pelajaran Kimia menguraikan penjelasan terkait untuk pencapaian kestabilan elektron valensi yang oktet dan douplet, ada dua cara yang dapat dilakukan. Cara yang pertama yaitu dengan melepas dan menangkap elektron. Jika suatu atom melepaskan elektron, terbentuk ion positif ( kation ), dan jika menangkap elektron terbentuk ion negatif ( anion ). Ikatan yang terjadi antara ion poisitif dan negatif disebut ikatan ion. Cara yang kedua yaitu dengan memakai bersama pasangan elektron.
Pemakaian bersama pasangan elektron ini menghasilkan ikatan kovalen. Jika terjadi pemakaian bersama sepasang elektron dihasilkan ikatan kovaen tunggal, jika dua pasang elektron dipakai bersama dihasilkan ikatan kovalen rangkap dua dan jika tiga pasang elektron yang dipakai bersama terbentuklah ikatan rangkap tiga. Bentuk molekul dapat diramalkan dengan menentukan jumlah elektron disekitar atom pusat dengan dasar teori VSEPR.
Molekul yang hanya mengandung 2 atom memiliki geometri linear. Namun, untuk molekul dengan 3 atom atau lebih, geometri molekulnya dapat berbeda. Dasar dari pemahaman tentang geometri molekul adalah struktur Lewis. Struktur Lewis memberikan informasi tentang pasangan-pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron sunyi yang ada disekitar atom pusat. Sebelum menentukan pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron sunyi pada suatu molekul, terlebih dahulu harus menentukan elektron valensi dari atom-atom yang nantinya akan bergabung menjadi molekul.
Setelah menentukan elektron valensi masing-masing atom yang akan bergabung menjadi molekul, kita dapat menggambarkan struktur Lewis molekul tersebut. Mulai dari menggambarkan struktur Lewis atom pusat berdasarkan jumlah elektron valensinya sesuai dengan aturan oktet atau duplet. Kamu akan mudah menentukan pasangan elektron ikatan, pasangan elektron sunyi, dan jumlah domain elektron jika telah menggambarkan struktur Lewisnya.
Suatu molekul terbentuk dari gabungan atom-atom yang sejenis atau tidak sejenis melalui suatu ikatan. Pasangan elektron yang digunakan secara bersama disebut pasangan elektron ikatan (PEI). Pasangan elektron yang tidak digunakan untuk ikatan disebut pasangan elektron sunyi (PES). Geometri molekul dapat diramalkan dengan teori Valency Shell Elektron Repulsion (VSEPR). Dalam teori ini kita perlu memahami domain elektron yaitu kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron disekitar atom.
Teori Valence Shell Elektron Pair Repulsion (VSEPR) atau tolakan pasangan kulit elektron valensi adalah suatu model kimia yang digunakan untuk menjelaskan bentuk-bentuk molekul kimiawi berdasarkan gaya tolakan elektrostatik antar pasangan elektron. Teori ini juga dinamakan teori GillespieNyholm, dinamai atas dua orang pengembang teori ini (Brady, 2012 dan Syukri, 1999 ).
Pada Modul PPG Kemenag Mata Pelajaran Kimia dituliskan bahwa Premis utama teori VSEPR adalah bahwa pasangan elektron valensi disekitar atom akan saling tolak menolak, sehingga susunan pasangan elektron tersebut akan mengadopsi susunan yang meminimalisasi gaya tolak menolak. Minimalisasi gaya tolakan antar pasangan elektron ini akan menentukan geometri molekul. Jumlah pasangan elektron di sekitar atom disebut sebagai bilangan sterik (Brady, 2012 ).
Geometri molekul atau sering disebut struktur molekul atau bentuk molekul yaitu gambaran tiga dimensi dari suatu molekul yang ditentukan oleh jumlah ikatan dan besarnya sudut-sudut yang ada disekitar atom pusat. Perlu ditekankan istilah molekul hanya berlaku untuk atom-atom yang berikatan secara kovalen. Karena hal inilah, istilah geometri molekul hanya ditujukan pada senyawa kovalen ataupun ion-ion poliatomik. Di dalam sebuah molekul atau ion poliatom terdapat atom pusat dan substituent-substituen.
Untuk materi pelajaran PPG tentang Kimia yang lebih lengkap maka disarankan kepada anda untuk segera mengunduh Materi PPG Kemenag Mata Pelajaran Kimia pada tautan yang telah tersedia di akhir artikel.
Agar pembelajaran anda lebih lengkap tentang PPG Mapel Kimia maka silahkan anda Download Materi PPG Kemenag Mata Pelajaran Kimia pada tautan yang telah tersedia di bawah ini
materi ppg kemenag kimia
Jangan lupa bagikan informasi tentang Materi PPG Kemenag Mata Pelajaran Kimia ini ke teman Guru lainnya agar bermanfaat. Dapatkan update Materi PPG langsung ke smartphone anda dengan mengikuti dapodikdasmen disini >> Follow
Materi PPG Kemenag Mata Pelajaran Kimia mencakup Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Menguasai teori aplikasi materi pelajaran yang diampu secara mendalam tentang partikel penyusun atom atau ion. Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan 1. Mengidentifikasi partikel penyusun suatu atom atau ion 2. Menentukan jumlah proton, elektron, dan neutron suatu unsur berdasarkan nomor atom dan nomor massa atau sebaliknya. 3. Mengelompokkan unsur ke dalam isotop, isobar, dan isoton.
Pokok-pokok bahasan yang ada di dalam Materi PPG Kemenag Mata Pelajaran Kimia antara lain ; 1. Partikel penyusun atom atau ion 2. Nomor atom dan nomor massa 3. Isotop, isobar, dan isoton. Uraian Materi A. Partikel Penyusun Atom atau Ion Pada suatu unsur terdapat nomor atom dan nomor massa. Apakah yang dimaksud dengan nomor atom dan nomor massa? Mari pelajari materi selanjutnya dengan penuh semangat! Perhatikan Gambar 1 dan tentukanlah partikel penyusun suatu atom.
Sesuai dengan penjelasan yang di dalam Materi PPG Kemenag Mata Pelajaran Kimia bahwa berdasarkan percobaan tabung sinar katoda oleh Crookes bahwa atom mengandung partikel bermuatan negatif yang dsebut elektron. Kemudian percobaan Golstein menunjukan bahwa dalam atom terdapat partikel bermuatan positif yang besar muatannya bergantung pada jenis unsur. Muatan potitif terkecil adalah dalam atom hidrogen yang kemudian disebut proton yang besar muatannya sama dengan muatan negative elektron dengan tanda berlawanan.
Seperti yang ada di dalam Materi PPG Kemenag Mata Pelajaran Kimia juga menyatakan bahwa muatan inti unsur yang lain selalu merupakan kelipatan muatan proton. Ini menunjukan bahwa muatan positif atom bergantung pada jumlah proton yang dikandungnya. Berdasarkan itu lahirlah teori atom yang dikemukakan oleh Thomson, yaitu atom terdiri dari partikel bermuatan positif yang di permukaannya bertaburan elektron (Syukri S, 1999). Geiger dan Marsden melewatkan sinar alfa (bermuatan positf) pada lempeng tipis logam, ternyata sebagian besar tembus, sebagian kecil membelok dan sedikit sekali membelok.
Materi PPG Kemenag Mata Pelajaran Kimia, Modul PPG Kimia Sertifikasi Guru (Sergur) Kemenag, Modul PPG Khusus Guru Madrasah Kemenag Mata Pelajaran Kimia, Modul Persiapan PPG Kemenag Mapel Kimia dapat anda download pada tautan yang ada di bawah
Materi PPG Kemenag Mata Pelajaran Kimia
Fakta ini dijadikan dasar oleh Rutherford mengemukakan suatu teori yang menyatakan atom terdiri dari inti bermuatan positif dan di ruang hampa terdapat elektron yang mengelilingi inti tersebut. Kemudian Rutherford menduga bahwa dalam inti tidak hanya mengandung proton tetapi juga neutron, yaitu partikel yang tidak bermuatan tetapi masanya sama dengan proton. Jumlah elektron dalam inti ataom sama dengan jumlah protonnya.
Modul PPG Kemenag Mata Pelajaran Kimia juga menjelaskan tentang Perbedaan atom suatu unsur dengan unsur yang lain adalah jumlah proton dan neutron dalam inti dan jumlah elektron yang mengelilinginya. Hal ini menimbulkan persamaan suatu atom dengan atom lain yang dikenal sebagai isotop, isobar dan isoton (Syukri S, 1999).
Struktur Lewis Semua atom memiliki konfigurasi elektron. Atom-atom tersebut dapat bergabung menjadi molekul. Kita akan mengetahui atom-atom dapat bergabung menjadi molekul ketika telah menuliskan konfigurasi elektronnya dan menentukan elektron valensinya. Elektron valensi merupakan elektron terluar dari suatu atom. Elektron-elektron valensi dari 2 atom atau lebih ini akan digunakan untuk membuat struktur Lewis.
Dijelaskan di dalam Modul PPG Kemenag Mata Pelajaran Kimia bahwasanya Struktur Lewis adalah penggambaran ikatan kovalen yang menggunakan lambang titik Lewis di mana pasangan elektron ikatan dinyatakan dengan satu garis atau sepasang titik yang diletakkan diantara kedua atom, dan pasangan elektron sunyi dinyatakan dengan titik-titik pada masing-masing atom. Struktur Lewis menggambarkan pembentukkan atom-atom menjadi molekul. Pembentukkan molekul tersebut mengilustrasikan aturan oktet yang dirumuskan oleh Lewis yaitu sebuah atom kecuali atom hidrogen, cenderung membentuk ikatan sampai atom itu dikelilingi oleh delapan elektron valensi (Tro, 2011).
Cara Menggambar Struktur Lewis untuk Molekul 1. Hitung jumlah semua elektron valensi untuk setiap atom dalam molekul (selanjutnya dalam tulisan ini disebut total elektron valensi). 2. Hitung jumlah elektron valensi setiap atom dalam molekul jika atom-atom itu sesuai aturan oktet (selanjutnya dalam tulisan ini disebut total elektron oktet). Aturan oktet menyatakan bahwa semua atom harus memiliki delapan elektron valensi (kecuali untuk hidrogen, yang cukup dua saja, dan boron dengan enam elektron).
3. Hitung selisih jumlah elektron yang sesuai aturan oktet dengan jumlah elektron valensi nyatanya (hasil pada langkah 2 dikurangi hasil pada langkah 1). Selisih ini akan sama dengan jumlah elektron yang digunakan berikatan dalam molekul. (selanjutnya dalam tulisan ini disebut total elektron berikatan) 4. Bagilah jumlah elektron berikatan dengan angka dua: Ingat, karena setiap ikatan memiliki dua elektron, jumlah elektron yang digunakan bersama dua atom yang berikatan.
Hasil bagi ini merupakan jumlah ikatan yang akan digunakan dalam molekul. (selanjutnya dalam tulisan inidisebut jumlah ikatan) 5. Gambarkan susunan atom untuk molekul dengan jumlah ikatan yang diperoleh pada langkah 4 di atas: Beberapa aturan berguna untuk diingat adalah ini: 1) Hidrogen dan halogen: berikatan sekali. 2) Golongan oksigen: berikatan dua kali. 3) Golongan nitrogen: berikatan tiga kali. Begitu pula boron. 4) Golongan karbon: berikatan empat kali.
Modul PPG Kemenag Mata Pelajaran Kimia menguraikan penjelasan terkait untuk pencapaian kestabilan elektron valensi yang oktet dan douplet, ada dua cara yang dapat dilakukan. Cara yang pertama yaitu dengan melepas dan menangkap elektron. Jika suatu atom melepaskan elektron, terbentuk ion positif ( kation ), dan jika menangkap elektron terbentuk ion negatif ( anion ). Ikatan yang terjadi antara ion poisitif dan negatif disebut ikatan ion. Cara yang kedua yaitu dengan memakai bersama pasangan elektron.
Pemakaian bersama pasangan elektron ini menghasilkan ikatan kovalen. Jika terjadi pemakaian bersama sepasang elektron dihasilkan ikatan kovaen tunggal, jika dua pasang elektron dipakai bersama dihasilkan ikatan kovalen rangkap dua dan jika tiga pasang elektron yang dipakai bersama terbentuklah ikatan rangkap tiga. Bentuk molekul dapat diramalkan dengan menentukan jumlah elektron disekitar atom pusat dengan dasar teori VSEPR.
Molekul yang hanya mengandung 2 atom memiliki geometri linear. Namun, untuk molekul dengan 3 atom atau lebih, geometri molekulnya dapat berbeda. Dasar dari pemahaman tentang geometri molekul adalah struktur Lewis. Struktur Lewis memberikan informasi tentang pasangan-pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron sunyi yang ada disekitar atom pusat. Sebelum menentukan pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron sunyi pada suatu molekul, terlebih dahulu harus menentukan elektron valensi dari atom-atom yang nantinya akan bergabung menjadi molekul.
Setelah menentukan elektron valensi masing-masing atom yang akan bergabung menjadi molekul, kita dapat menggambarkan struktur Lewis molekul tersebut. Mulai dari menggambarkan struktur Lewis atom pusat berdasarkan jumlah elektron valensinya sesuai dengan aturan oktet atau duplet. Kamu akan mudah menentukan pasangan elektron ikatan, pasangan elektron sunyi, dan jumlah domain elektron jika telah menggambarkan struktur Lewisnya.
Suatu molekul terbentuk dari gabungan atom-atom yang sejenis atau tidak sejenis melalui suatu ikatan. Pasangan elektron yang digunakan secara bersama disebut pasangan elektron ikatan (PEI). Pasangan elektron yang tidak digunakan untuk ikatan disebut pasangan elektron sunyi (PES). Geometri molekul dapat diramalkan dengan teori Valency Shell Elektron Repulsion (VSEPR). Dalam teori ini kita perlu memahami domain elektron yaitu kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron disekitar atom.
Teori Valence Shell Elektron Pair Repulsion (VSEPR) atau tolakan pasangan kulit elektron valensi adalah suatu model kimia yang digunakan untuk menjelaskan bentuk-bentuk molekul kimiawi berdasarkan gaya tolakan elektrostatik antar pasangan elektron. Teori ini juga dinamakan teori GillespieNyholm, dinamai atas dua orang pengembang teori ini (Brady, 2012 dan Syukri, 1999 ).
Pada Modul PPG Kemenag Mata Pelajaran Kimia dituliskan bahwa Premis utama teori VSEPR adalah bahwa pasangan elektron valensi disekitar atom akan saling tolak menolak, sehingga susunan pasangan elektron tersebut akan mengadopsi susunan yang meminimalisasi gaya tolak menolak. Minimalisasi gaya tolakan antar pasangan elektron ini akan menentukan geometri molekul. Jumlah pasangan elektron di sekitar atom disebut sebagai bilangan sterik (Brady, 2012 ).
Geometri molekul atau sering disebut struktur molekul atau bentuk molekul yaitu gambaran tiga dimensi dari suatu molekul yang ditentukan oleh jumlah ikatan dan besarnya sudut-sudut yang ada disekitar atom pusat. Perlu ditekankan istilah molekul hanya berlaku untuk atom-atom yang berikatan secara kovalen. Karena hal inilah, istilah geometri molekul hanya ditujukan pada senyawa kovalen ataupun ion-ion poliatomik. Di dalam sebuah molekul atau ion poliatom terdapat atom pusat dan substituent-substituen.
Untuk materi pelajaran PPG tentang Kimia yang lebih lengkap maka disarankan kepada anda untuk segera mengunduh Materi PPG Kemenag Mata Pelajaran Kimia pada tautan yang telah tersedia di akhir artikel.
Download Materi PPG Kemenag Mata Pelajaran Kimia
Agar pembelajaran anda lebih lengkap tentang PPG Mapel Kimia maka silahkan anda Download Materi PPG Kemenag Mata Pelajaran Kimia pada tautan yang telah tersedia di bawah ini
BAGIKAN KE